·
Cara kerjanya berbeda
- Cara kerja tabung CRT
Filamen mendapatkan tegangan dari FBT, maka filamen akan menyala dan menjadi panas,memanaskan Katoda, sehingga pada Katoda muncul elektron-elektron.Anoda di permukaan dalamlayar, diberikan tegangan tinggi dari FBT, maka elektron akan meloncat kepermukaan dalam layar,yang berlapiskan phospor,yang akan menyala, kalau terkena elektron, sehingga pada tengah layar akan tampil titik sinar putih.Titik sinar tersebut bisa diatur keterangannya tergantung pada tegangan pada G1, yang kalau negatif dengan nilai tertentu, maka elektron tidak bisa lewat dan permukaan layar menjadi gelap.Nah di sinilah sinyal Video diberikan, apakah saatpenelusuran dengan kamera atau sumber sinyal Video lainnya, saat itu terang atau gelap atau diantaranya.
Untuk membantu elektron melompat dengan mudah kepermukaan layar, maka diberikan tegangan
menengah pada G2 atau SCREEN.Untuk membuat titik sinar di permukaan layar tajam,maka diberikan tegangan pada G3 atau FOCUS.Setelah titik sinar muncul di tengah permukaan layar,
maka titik tersebut digerakkan dari kiri dan kekanan dengan kumparan yang dinamakan Deflection
Yoke Coil horizontal dan mata kita yang tanggapannya lambat, akan melihatnya sebagai garis
horizontal.Garis tersebut di posisikan di awal di bagian atas layar dan kemudian diturunkan
sedikit-sedikit sampai ke bawah layar dan kemudian diulang, yang karena mata kita yang tanggapannya lambat, akan memperlihatkan seluruh permukaan layar, menjadi gambar putih terang yang sering dinamakan raster.Nah saat penelusuran titik tersebut dari atas kiri layar, ke kanan, di ke
bawahkan sedikit, terus,terus, sampai bawah dan kembali lagi ke atas, maka sinyal video dari kamera
atau sumber sinyal video lainnya, akan menggelap terangkan sinar di posisi yang sesuai, sehingga
terbentuklah gambar hitam putih. Untuk CRT warna, maka ada 3 sumber elektron dan 3 pasangan Phospor yang akan menyala berwarna R, Red, merah, G, Green, hijau dan B, Blue, biru membentuk
gambar berwarna.
- Cara Kerja Monitor LCD
Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama. yaitu Backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah (berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih. Lalu bagaimana caranya LCD bisa menampilkan banyak warna ? Disinilah peran dari kristal cair. Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda (jika anda masih ingat Pelajaran Fisika). Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.
Contrast
ratio Contrast Ratio adalah perbandingan tingkat terang (brightness) pada
posisi paling putih dan paling hitam. Pada waktu kristal cair menutup
serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya
backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang
bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan
baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio maka
semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling mudah untuk
mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.
mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.
Response
Time Kristal cair pada LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya
tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat (mengikuti pergerakan
gambar di layar). Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time
adalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup
rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar
(waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin
baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut
ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat dan
menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti
persegi.
Sudut
Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas jika
dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat
dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD.
Jika pandangan kita sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat
lebih gelap atau lebih terang. Jika anda seorang yang butuh privasi maka hal
ini tidak menjadi masalah karena orang disamping anda tidak dapat melihat apa
yang ada di monitor anda dengan mudah. Akan tetapi jika anda ingin melihat film
bersama-sama dengan teman-teman tentu hal ini akan menjadi masalah.
·
Adanya
kelebihan dan kekurangannya
- Kelebihan LCD
1.
Hemat
listrik
Karena tidak lagi menggunakan tabung sinar
katoda, maka kebutuhan daya listrik untuk LCD ini jauh lebih kecil dari pada
monitor yang masih menggunakan tabung sinar katoda atau biasa di sebut dengan
CRT. Kebutuhan listrik untuk LCD ini hanya sekitar 30% dari kebutuhan daya
listrik untuk monitor CRT.
Jadi, jika tabung CRT membutuhkan daya 25
watt, maka LCD ini hanya membutuhkan sekitar 7 watt untuk konsumsi listrik agar bisa berjalan. Maka
penggunaan LCD ini akan sangat efesien.
2. Hemat Tempat
LCD ini memiliki bentuk yang lebih tipis dari
pada tabung CRT. Hal ini disebabkan karena LCD menggunakan Kristal cahaya yang
berupa cairan untuk menampilkan gambar, sehingga membuat bentuk LCD ini jauh
lebih tipis dari tabung CRT yang masih menggunakan tabung sinar katoda.
Perbandingan ketebalan antara monitor CRT
dengan LCD ini adalah 1:5 dimana 1 monitor CRT sama ketebalannya dengan 5 LCD.
Hal ini sangat berguna untuk ruangan yang tak terlalu luas.
3. Kesehatan Mata
Seperti yang telah diketaui, radiasi yang
disebabkan oleh tabung CRT bisa menyebabkan mata minus. Berbeda halnya dengan
LCD ini yang sangat bersahabat dengan mata. Karena tidak menggunakan penembakan
electron ke layar monitor untuk menghasilkan gambar, LCD ini tidak menyebabkan
tadiasi dan aman untuk mata.
- Kekurangan LCD
Harga mahal
Karena menggunakan teknologi baru, harga LCD
nin masih relative mahal. Sebuah LCD bisa di gunakan untuk membeli tiga buah
monitor CRT
2. Sudut pandang terbatas
Untuk pekerjaan desain gambar LCD ini
biasanya tidak digunakan. Sebab sudut
pandang yang berbeda terhadap layar akan menyebabkan warna gambar yang berbeda
pula. Berbeda dengan halnya tabung CRT yang mempunyai sudut pandang yang luas.
3. Servis Mahal
Jika terjadi kerusakan pada LCD ini kita akan
membutuhkan biaya untuk sevice yang lebih mahal dari pada tabung CRT. Hal ini
di sebabkan karena masih minimnya bengkel elektronoka yang mampu
memperbaikikerusakan LCD terutama pada bagian Kristal cahaya.
- Kelebihan Tabung CRT
1. Harga Murah
Karena teknologi yang digunakan tergolong
teknologi jaman dulu, maka harga tabung CRT lebih murah dibanding dengan LCD.
2. Sudut pandang yang luas
Pada tabung CRT ini cocok digunakan untuk
mendisain gambar, karena sudut pandang yang luas. Bila kita melihat dari sebelah
kanan kiri atas bawah warna dan gambar tidak berubah akan tetap seperti kita
melihat lurus ke LCD.
3. Servis Murah
Jika terjadi kerusakan pada tv/monitor CRT
tidak perlu merogoh kantong lebih dalam, karena banyak bengkel elektronika yang mampu memperbaikinya
dan keberadaan sperpak yang tersedia banyak di toko – toko elektronik.
- Kekurangan Tabung CRT
1. Boros Listrik
Tabung CRT boros pemakaian listrik karena
tabung CRT membutuhkan daya yang besar untuk menembakkan sinar katoda pada CRT.
2. Boros Tempat
Tv atau Monitor yang menggunakan tabung CRT
memerlukan tempat yang cukup luas. Ini karena tv atau monitor menggunakan
tabung yang cukup besar.
3. Radiasi yang besar
Pada pemakaian CRT ini sangat berbahaya bagi
mata karena pada tabung CRT ini mengeluarkan radiasi uyang berbahaya bagi mata.
Hal ini di sebabkan karena adanya penembakan cahaya yang terjadi di dalam
tabung CRT. Maka untuk menghindari radiasi yang di timbulkan perlu di tambahkan
kaca yang agak gelap di depan layar.
Efek Radiasi Monitor CRT Terhadap
Kesehatan:
Monitor atu dengan istilah lain disebut VDU (Video
Display Unit), merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu unit
komputer. Bagian monitor inilah yang paling sering kita pandang bila kita
memakai komputer. Fungsi monitor adalah memperagakan data atu proses yang
terjadi dalam CPU secara visual. Proses yang terjadi dalam CPU (Central
Processing Unit) dikonversikan oleh suatu “ Adapter Vide / Video board “
dari data yang digital menjadi sinyal yang akan disalurkan melalui kabel
penghubung ke monitor.
Monitor yang memakai sistem CRT (Cathode Ray tube)
bekerja dengan cara memancarkan elektron-elektron . Elektron-elektron ini
menyapu layar dari kiri ke kanan dengan jalur-jalur dari atas ke bawah dalam
pola yang disebut “raster” CRT atau yang lebih umum disebut Tabung Sinar
Katoda merupakan tabung pembungkus yang dibuat dari kaca dan mengandung
satu susunan penembak elektron dan mengeluarkan berkas-berkas elektron yang
diarahkan pada layar fluoresen. Bila berkas tersebut terkena cahaya, maka layar
mengeluarkan sinardengan gelombang yang lebih panjang. Pancaran –
pancaran elektron ini menimbulkan cahaya yang terang. Bergantung intensitas
pancaran elektron tadi. Cahaya ini sangat cepat menghilang. Untuk itu pancaran elektron
harus tetap menyapu layar secara teratur untuk mempertahankan banyangan yang
terjadi. Ini biasa disebut penyegaran ulang atau “refresh’ layar. Monitro
umumnya memiliki laju penyegaran (vertical scan rate) 60 hertz, yang maksudnya
layar disegarkan kembali sebanyak 60 kali per detik. Jika laju penyegaran
rendah, maka akan mengakibatkan layar tampak berkedip-kedip. Hal ini akan cepat
melelahkan mata kita, maka sebaliknya kita memakai monitor dengan “vertical
scan rate” 70 hertz ke atas sudah cukup baik untuk digunakan. Tabung CRT dapat
merusak mata karena frekuensinya rendah, jika frekuensinya rendah maka mata
akan cepat lelah.
Gangguan kesehatan yang dicurigai disebabkan oleh radiasi
VDU, antara lain:
katarak, dermatitis, epilepsi dan cacat bawaan pada bayi.
Katarak adalah gangguan penglihatan yang
disebabkan adanya kekeruhan pada lensa mata. Katarak biasanya berkaitan dengan
proses menua dan radiasi sinar ultraviolet.
Dermatitis pada muka merupakan salah satu
gangguan kesehatan yang terbukti diakibatkan oleh radiasi VDU secara langsung.
Tjon dan Rycroft melakukan penelitian pengaruh radiasi VDU pada kulit muka.
Hasil penelitian mereka mengatakan bahwa salah satu akibat dari radiasi adalah
kemerahan pada kulit muka. Hal ini akan terjadi setelah seorang operator
bekerja selama 2-6 jam dan pada tempat yang tingkat kelembabannya rendah.
Setelah kemerahan, kemudian terjadi pengelupasan kulit ari dan timbulnya
benjolan pada kulit.
benjolan pada kulit.
Dermatitis
ini akan terjadi akibat adanya medan magnet antara monitor dengan operator.
Medan elektromagnet menyebabkan partikel-partikel yang melayang diudara
menempel pada kulit, sehingga menimbulkan iritasi pada kulit. Karena yang
berhadapan langsung pada layar monitor adalah bagian muka, mata. Muka lebih
sering mengalami iritasi. Timbunan elektrostatik ini dapat menyebabkan
pipi merah sehabis memakai monitor.
Dan berikut beberapa cara mengantisipasi dan
menanggulangi pengaruh dari radiasi monitor CRT:
- Jaga jarak pandang dari monitor.
Berada terlalu dekat dengan monitor memang
sedikit membahayakan bagi mata kita. Seharusnya kita menjaga jarak pandang ke
monitor kita dengan baik. Jarak yang disarankan adalah sekitar 20-40 inchi
(50-100cm) dari mata. Jika kita masih kesulitan membaca padahal monitor sudah
berada pada jarak 20 inchi, cobalah untuk memperbesar font kita hingga kita
merasa nyaman.
- Ganti Monitor CRT dan beralihlah ke LCD
Monitor tabung (CRT) memang memberi efek yang
lebih buruk dibanding LCD, selain energi yang dibutuhkan juga lebih besar.
Cobalah mengganti monitor CRT kita dengan LCD. Namun harga monitor LCD memang
lebih mahal dibanding CRT. Bagi kita yang masih menyeyangi monitor CRT, ada
baiknya kita membeli filter anti-radiasi. ini adalah solusi untuk mengurangi
rasa nyeri mata akibat duduk berlama-lama di depan monitor, namun dengan harga
yang murah.
- Atur monitor setting
Beberapa monitor yang ada sekarang banyak
menyediakan pre-set display mode, untuk memudahkan pengguna mengganti setting
layar mereka. Pre-set setting tersebut memberi level brightnes yang berbeda,
untuk menyesuaikan kondisi penggunaan monitor. Adakalanya manfaatkan hal
tersebut. Misal settingan seperti, ‘text’ atau ‘internet’ akan terasa lebih
sejuk di mata, saat kita gunakan untuk mengetik ataupun browsing. Setingan
‘game’ atau ‘movie’ akan terlihat lebih terang saat digunakan.
- Gunakan kacamata anti radiasi
Walau hal ini membutuhkan biaya yang relatif
lebih mahal, namun ada baiknya saat memiliki cukup uang kita membeli kacamata
anti-radiasi. Selain bisa dibawa kemanapun kita bekerja, kacamata ini tak hanya
berguna saat kita bekerja di depan monitor, namuna juga melindungi mata dari
cahaya lampu mobil, radiasi TV, dan sebagainya. Faktanya lapisan anti-radiasi
pada kacamata tersebut, sangat berguna bagi mata kita. Karena lapisan tersebut
secara otomatis mengurangi efek nyeri di mata akibat radiasi cahaya berlebih.
- Mengistirahatkan mata sejenak, secara berkala
Cara termudah menghindari mata lelah akibat
radiasi monitor adalah mengistirahatkannya secara berkala. Cobalah untuk
mengistirahatkan mata sekitar 5 – 10 menit setiap jamnya. Kita dapat
menggunakan waktu tersebut untuk berjalan-jalan, melihat pemandangan, mencuci
muka dan sebagainya. Yang penting menjauh dari monitor.
thanks gan infonya :)
ReplyDelete