Sorry, I don’t mean to hurt you*

Sorry, I don’t mean to hurt you*
oleh AdLine Syuhada pada 21 Februari 2012 pukul 19:41 ·

Cinta, satu kata sederhana namun begitu banyak memiliki arti dan makna. Semua orang di dunia pasti telah merasakan apa yang disebut dengan cinta. Pemikiran dan tafsir tentang cinta berbeda-beda pula. Ada pula yang ,mengartikannya sebagai anugerah tuhan yang paling indah, sebagian yang lain juga berpikiran bahwa cinta itu hanya membuat seseorang itu menjadi sakit, merana bahkan menderita karena ia telah diperalat oleh cinta. Namun, semua itu hanyalah opini dan pendapat orang-orang saja, penafsiran cinta yang sesungguhnya hanyalah kita sendiri yang tahu, apakah cinta itu indah, ataupun buruk. Berikut ini adalah kisah cinta seorang anak manusia yang mudah-mudahan dapat menginspirasi kita semua tentang penafsiran cinta.

*Sorry, I don’t mean to hurt you*
Written by : Adline Syuhada (A.K.A Littlefingers femcee, Lientbee, Nanda)
On                : Thursday, 16 February 2012  ,23.23 WIB

                Bell berbunyi pertanda berakhirnya pelajaran disekolah. Hari itu Amel sedang duduk di dekat aula sekolahnya sambil menunggu sahabat karibnya yang bernama Karina. Amel dan karina berbeda jurusan di SMA, Amel duduk di kelas XI.IPA.1, sedangkan Karina duduk di kelas XI.IPS.1. Siang itu seperti biasanya mereka pulang kerumah jalan kaki bersama yang jarak antara rumah dan sekolah mereka hanyalah 400 meter saja. “Mel, nanti sore kita latihan basket bareng ya, soalnya kita bentar lagi mau tanding sama SMA Negeri 11 nih,” Amel mendahului pembicaraan. “Iyaa Mel, tau nya aku, akupun udah lama gak latihan, gak enak juga sama Bang Fandi, masih ditanya-tanya aja sama dia aku kenapa jarang latihan,” sambut Karina. “Oke deh, ntar sore jam 4 aku jemput kerumahmu ya rin, sms aja ntar kalo udah siap ,biar aku gak nunggu lama lagi”.Sahut Amel.
                Sorenya, mereka pun pergi latihan ekskul basket bersama. Setelah sampai dilapangan mereka bertemu dengan senior sekaligus pelatih tim mereka, Fandi Simanjuntak. Fandi adalah sosok yang cukup tampan, ramah,dan bersahaja, kriteria para cewe-cewe di sekolahnya. Sudah banyak cewe yang berusaha mendekatkan diri padanya, namun usahanya sia-sia. Fandi termasuk orang yang cuek dalam urusan asmara. “Rin, kemana aja selama ni ? kok dah jarang nampak ?” tanya Fandi. “hmm. Iya ni bang , banyak tugas jadi gak bisa latihan lagi , maaf ya bg fan “, sahut Karina. “Iya rin, gpp kok, utamakan sekolah dulu lah, kalo ini kan bisa ditundanya” Kata Fandi. Mereka pun latihan bersama sampai sore hari pukul 18.00.
                Setelah selesai latihan, Fandi pun menghampiri Amel dan Karina yang sedang duduk diparkiran sekolah. “Eh, udah mau pulang nya kalian ?” kata Fandi. “Iya ni bang, udah mau gerak kami, udah sore kali”, sahut Amel dengan nada centilnya, sementara Karina yang terkenal cuek dan sedikit pemalu hanya tersenyum sambil berjalan kearah pintu gerbang sekolah yang sudah mau tutup itu. “Rin., tunggulah aku, kau ni maen tinggal-tinggal aja yaa , oiya bang Fan, kami luan ya bang”, sahut Amel sambil berlari meninggalkan Fandi.
                Sambil berjalan kearah rumah, mereka pun bercerita-cerita kecil tentang Fandi. “Eh Rin, aku sebenernya suka loh sama bang Fandi, soalnya doi orangnya cakep kalii, kesemsem aku loh sama dia, hehe J” , “Hah ? kau suka sama dia Mel ? gak salah tu ? gilak kau ya, kenak sawan apa kau Mel ? Heleehh -_-“ , sahut Karina. “Eh iya loh, sapa sih cewe yang gak suka sama dia coba, hanya orang buta kurasa, udahlah baik, cakep, tajir lagi cuyy , sempurna lah pokoknya Rin !” “Halah, aku biasa aja tuh liat dia, gak ada spesialnya kuliat, hmhh”, sahut Karina dengan ketus. Mereka pun berjalan pulang dengan terus bercerita tentang Fandi.

                Hari jumatnya, latihan basket diadakan lagi. Karina tak bisa datang karena dia sakit demam tinggi yang tak mengijinkannya untuk beraktifitas seperti biasa. Hari itu Amel datang ke labas sendirian. Setelah selesai latihan, Fandi pun datang menghampiri Amel. “Mel, si Karina kemana ? kok gak latihan dia ? “ohh, dia sakit bang, demam dia. Udah 2 hari gak sekolah tu “, sahut Amel dengan nada centilnya yang khas. “ Lho , kok bisa Mel ? emang dia ada kemana aja rupanya ? kok sampe demam gitu ? aduh khawatir lah abang dek “ jawab Fandi. ,” Yaudah lah bang , jenguk aja dia ntar malem, suruh dia makan, soalnya susah kali dia makan bang”. “Oh, iya-iya dek, ntar malam abang kesana lah , yaudah abang duluan ya dek, mau buru-buru nih soalnya”. Jawab Fandi sambil menghidupkan gas sepeda motornya seraya meninggalkan Amel . Disaat itu juga Amel mulai merasa kesal karena Fandi lebih mengkhawatirkan Karina ketimbang dirinya.
                Malamnya, Fandi sms Karina menanyakan kabar dan meminta izin untuk menjenguknya dan karina pun mengizinkannya. Fandi pun datang dengan membawa buah-buahan untuk Karina dan mengobrol bersama kedua orang tua Karina di Ruang tamu. Tak lama ia berkunjung, ia pun meminta izin kepada Orangtua Karina untuk pulang kerumah.
                Seminggu kemudian, Karina sudah mulai bisa sekolah lagi, meskipun ia tidak diizinkan untuk latihan basket. Hari itu Fandi mendatangi kelas Karina untuk melihat adik juniornya, sepertinya Fandi memang benar-benar menaruh hati pada Karina yang super cuek itu. Teman-teman Karina pun mulai merasa iri melihat Fandi mendatangi Karina kekelasnya. Mereka hanya ngobrol-ngobrol biasa layaknya adik dan kakak senior. Bel berbunyi, Fandi segera meninggalkan ruangan kelas Karina, tak lupa iya memberikan senyuman dan mengelus-elus kepala Karina .
                Sorenya, Karina tak datang ke labas untuk latihan karena kondisi kesehatannya belum 100% pulih. Hanya ada Amel yang datang dan menebar pesona kepada cowo yang disukainya diam-diam, Fandi. Selesai latihan, seperti biasa Fandi medatangi Amel untuk menanyakan kabar Karina, dan lagi-lagi, diam-diam Amel merasa cemburu terhadap perlakuan Fandi yang semakin hari semakin peduli terhadap Karina. Tapi Amel hanya memendam perasaannya yang bertanya-tanya setiap kali Fandi menghampirinya. Ia berharap kalau perasaan dia terhadap Fandi tidak bertepuk sebelah tangan.
                “Assalamualaikum dek, lagi ngapain ? oh iya tadi kenapa gak latihan ?” tanya Fandi via sms. Tak lama kemudian sms masuk di handphone Fandi “Walaikumsalam bang Fan, lagi belajar ni bg, knapa rupanya ? Karin belom  boleh ke labas dulu, soalnya  masih belom fit nih L” jawab karina.
Sms masuk pun dibalas oleh Fandi, “oh iya-iya dek, gpp kok, cepet sembuh ya dek, hmm, dek, kemaren itu kan abg ada pnjam flashdisk karin, besok sore pulang les abg pulangin ya dek,”. “hmm, iya-iya bg, dtang aja kerumah Karin ya besok sore”. Jawab Karin.

                Keesokan harinya, Fandi pun datang kerumah Karina sambil membawa flashdisk yang sudah iya pinjam lama. Fandi pun mengetuk pintu rumah karin, dan Karin membuka pintunya. “Eh dek, ni flashdisknya masih utuh abang pulangkan, hehe :D,”. “ Woo bang Fandi ni, minjam gak tau waktu ya :P, hehe :D jawab Karinapolos. “Hmm, dek abang kalo gitu pulang dulu ya, soalnya buru-buru nih “. Duluan ya dekku sayang , :* , kata Fandi lembut. Seketika itu juga Karina terdiam sejenak, ia hanya tersenyum pada Fandi yang memanggilnya dengan kata sayang.
                Malam harinya, Karina mengecek isi flashdisknya di laptop. Ia membuka satu persatu folder, dan sampailah kepada satu folder yang bukan buatan dia, dan isinya berlapis-lapis. Akhirnya ketemulah ujung dari folder berlapis-lapis itu, dan Karina menemukan folder yang tuliskan “to My Dear”. Pelan-pelan Karina membuka isi file tersebut dan beginilah isinya :
To           : Karina Silvania
From     : Your coach, Fandi Simanjuntak

Dear Karina,
                Beforely i’m so sorry to tell that, what i was feel in my heart. This so compicated and i dont know  what i must felt this .Karina, do you know what i feel if we are together in all chance ? I cant paused my heart lovebeat for you. I feel i love you of all my heartfull, and i dont know why if i not see your face just one day, my day is not perfect.
                Karina,  i just wanna say, i beloved you so much. And i hope you feel same as me now J , I’m waiting for your answer tommorow or what day do you want and feel ready to answer my question it. Thanks so much beforely and once more, I love you dear :*
                                                                                                                                With Love,
                                                        
                                                                                                                                Fandi Simanjuntak
Karina pun meneteskan air matanya, seraya berkata dalam hati. “Ya tuhan, apa yang mesti aku lakukan ? apakah aku harus menerima cinta Fandi, sedangkan sahabatku Amel sangat menyayangi dia . Bagaimana perasaan Amel kalau seandainya ia tau bahwa selama ini Fandi diam-diam menyimpan perasaan cinta padaku ? Aku juga bingung ya tuhan, apa yang mesti aku jawab pertanyaan Fandi ini ? apakah aku harus menerimanya dan berbahagia diatas penderitaan orang lain ? sahabatku sendiri ?. Apakah aku harus menolak Fandi sementara aku juga sangat menyayangi Fandi sebenarnya ? ya tuhan. . Aku bingung dengan semua ini, dengan semua takdir yang sudah engkau kehendaki ini ya tuhan. Bantu aku ya tuhan atas apa yang sedang aku alami ini , kumohon “ 
Karina terbaring ditempat tidurnya sambil meneteskan air mata. Ia benar-benar bingung dengan pilihan ini, antara orang yang sangat disayanginya dengan sahabat yang setia menemaninya dalam kondisi apapun. Karina benar-benar harus memilih, tapi ia tak cukup tegas dalam mengambil suatu keputusan, karena salah satu diantara mereka bakal ada yang terluka. Ia tak ingin seperti ini, ia tak pernah menyangka bahwa ia mengalami hal yang cukup menggalaukan keadaan hatinya ini.
                Fandi sedang menunggu jawaban dan kepastian dari Karina, sementara Karina tak tahu apa yang mesti ia katakan kepada Amel, bahwa Fandi diam-diam menaruh hati padanya. (END)

# Sebagai seorang wanita, hendaknya dapat tegas dan mempertimbangkan sesuatunya tanpa rasa galau dan memantapkan hati. Ingat, hidup adalah pilihan, kita harus memilih dan membiarkan untuk dipilih. Semua tergantung kepada kitanya sendiri. Jujurlah dengan perasaan, bila tidak suka ,bilanglah sejujurnya kalau anda tidak menyukainya, jangan menerima seseorang apabila hanya dinaungi dengan rasa penasaran dan keisengan belaka. Karena keisengan yang anda ciptakan akan menimbulkan suatu petaka yang besar ,yang dapat melukai perasaan orang yang menyukai anda. Berpikirlah matang-matang sebelum bertindak, dan jangan menggunakan akal ataupun perasaan saja, tapi buatlah pemikiran anda tidak berat sebelah antara akal maupun perasaan ,J


**Jujur tak sanggup, tuk mengakhiri, walau hati berat menerima
Mencoba ikhlas, aku mengalah, tuhan tunjukkan arah


No comments:

Post a Comment